Seminar Regeneration Process with Mochtar Riady Way

Seminar bulanan AMA Malang di akhir tahun ini diisi oleh salah satu konglomerat Indonesia, Mochtar Riady. Meskipun bisa dibilang sudah cukup berumur, beliau dengan semangatnya mampu membawa materi dengan runtut. Seminar ini pun bisa dibilang cukup ramai, terlihat dari tatanan ruangan yang penuh kursi dan tanpa meja peserta.
Beliau tidak hanya menyampaikan materi seputar bagaimana kiat-kiat regenerasi saja. Beliau juga menceritakan bagaimana perjuangan beliau hingga menjadi sukses seperti sekarang ini. Berikut ini kisah-kisah beliau yang sempat beliau ceritakan pada saat seminar.
—
Pria Batu yang lahir 1929 dan dibesarkan sampai umur 14 tahun di Malang pecinan wetan no 131, yang sekarang di sekitar toko “Titoni” jalan Pasar Besar Malang itu bernama “Mochtar Riady”. Beliau pernah bekerja di sebuah hotel yang sekarang bernama Splendit Inn sebagai tenaga pencatat tamu Jepang yang tinggal di penginapan. Tahun 1970 beliau memutuskan hijrah ke Jakarta dengan keyakinan filosofi “pohon bila ditanam didalam rumah akan pendek, tetapi bila ditanam halaman luas, pohon akan tumbuh besar”.
Cita-cita menjadi bankir yang dianggap tidak mungkin oleh orang tuanya dicapai Mochtar Riady dalam waktu 3 tahun. Diawali dengan mendirikan perusahaan import di sebuah kamar hotel dengan filosofi “The First Class Salesman”, dalam 3 tahun beliau menjadi CEO Bank Buana, kemudian pindah ke Bank Panin, Bank Central Asia dan terakhir di Bank Lippo.
Salesman yang menjual barang pada konsumen yang membutuhkan adalah salesman kelas tiga. Sedang salesman kelas dua adalah salesman yang menjual produk yang tidak dibutuhkan oleh buyer, tetapi salesman mampu membuat buyer memerlukan dan membeli. The First Class Salesman adalah salesmen yang menjual produk atau konsep/idea yang belum ada dan konsumen tidak membutuhkan bahkan tidak mengerti , namun salesman tersebut mampu mengubah buyer menjadi setuju untuk membeli.
Bank Lippo dilepas ke perusahaan keuangan yang besar karena bentuk tanggung jawab moral bahwa bisnis perbankan harus dikelola dengan benar dan profesional, karena merupakan sebuah bisnis kepercayaan. Beliau tidak ingin memaksa putranya harus melanjutkan dengan beban berat tersebut.
Pemikiran Global yang dipengaruhi dari membaca buku karangan Elvin Tofel, kemudian buku The Third Wave dan buku Post Capitalist oleh Peter Ducker membuka pemikiran memulai bisnis yang akan dibutuhkan dimasa yang akan datang. Dengan Filosofi “ SAYA TAHU BAHWA SAYA TIDAK TAHU”. Tiga langkah globalisasi bisnis dengan merekut 86 tenaga asing yang menguasai masing masing bidang, kedua melakukan perubahan mendasar terhadap sistem bisnis, tata cara kerja dan melakukan go publik agar modal asing masuk, ketiga mengembangkan bisnis ke luar Indonesia, Asia sampai Amerika.
Filosfi membentuk usaha dengan pelayanan senyaman dan seaman Singapore Airline, seinformatif dan secepat Microsoft, dan ada di mana-mana dengan delivery secepat dan harga bisa dijangkau seperti Mc Donald, merupan filosofi pelayanan bagi konsumen/buyers.
Era sekarang Indonesia harus lebih cepat adaptasi berubah menjadi lebih baik di segala bidang karena perubahan global “From West to East”, membuat Timur lebih berkembang. Dengan China Factor menjadi pendorong standar perubahan untuk lebih baik di segala bidang ekonomi, termasuk regulasi, sistem usaha, pelayanan pemerintah akan iklim bisnis, pemberantasan korupsi, fasitas publik termasuk pendidikan dan infrastruktur, akan membentuk Middle Class consumer yang besar yang merupakan kekuatan pasar. Kompetisi perubahan ke depan makin dahsyat, sehingga kalau tidak segera berubah akan tertinggal. Tiga poin yang harus dikembangkan kedepan adalah Nano technoloy, meliputi material sciene dan life sciene, yang kedua adalah Information technology dan, ketiga adalah Scienlife technology.
Dalam membina regenarasi bisnis ada beberapa prinsip:
- Jangan masukan anak–anak semua dalam satu bisnis keluarga, hal ini akan menjadi problem besar di masa yang akan datang saat sang ayah tidak lagi hidup.
- Memberi bisnis berbeda atau saling menunjang kepada anak-anak dan mensupport mereka dari belakang.
- Tanamkan filosofi bisnis pada anak sejak kecil dengan memberikan contoh/perbuatan nyata dalam kejujuran, dalam tidak malu dalam memulai bisnis, dan semangat dalam bekerja.
- Tanamkan filosofi kepada anak bahwa pohon besar lebih dari jangkau tangan dua orang , selalu berasal dari bibit tanaman sebesar kecambah. Jangan takut memulai dari yang kecil karena yang besar dimulai dari kecil.
- Pembelajaran bisnis dengan terlibat keseharian dalam kegiatan bisnis ayah sejak masa sekolah. Ada ketegaan dalam melibatkan anak dalam lingkup bisnis ( misalnya sepulang sekolah membantu orang tua di bisnis).
- Ajarkan pada anak harus bisa menata diri sendiri dan keluarga sebelum menata organisasi bisnis.
Tiga pesan Pak Mochtar Riady bagi kaum muda:
- Mulai berbisnis yang dapat memuliakan nama orang tua , keluarga, dan nama Tuhan.
- Berbisnis yang akan membawa manfaat bagi orang banyak. Jangan memulai bisnis yang membuat orang kecanduan atau ketergantungan.
- Dalam berbisnis jangan melakukan langkah-langkah yang menjadi sandungan orang lain atau menyusahkan orang lain.
Mochtar Riady memiliki obsesi pengabdian untuk negeri yang mulai dirintisnya, yaitu membangun 1000 sekolah di seluruh pelosok Indonesia yang tidak terjangkau pemerintah, dengan menyiapkan memberi ikatan dinas bagi ratusan mahasiswa di Universitas Pelita Harapan setiap tahunnya, dengan ikatan kembali ke daerah asal dan membangun sekolah/pendidikan di daerah tertinggal.
Penulis: Ir. Sarbini Wono.
Editor: Muhammad Fauzil Haqqi.